Selasa, 28 April 2009

Awas Dipecat Gara-gara Facebook



Hati-hati kecanduan situs jejaring sosial face book. Bisa-bisa anda kehilangan pekerjaan seperti yang dialami seorang wanita di Swiss.

ADVERTISEMENT

Ceritanya wanita yang identitasnya dirahasiakan itu meminta izin pada bosnya karena menderita sakit migrain. Wanita itu mengaku terlalu pusing untuk berada di depan komputer dan harus berbaring di ruangan gelap untuk meredakan sakit kepalanya.

Demikian seperti ditulis ananova.com dari BBC, Senin (27/4/2009).

Namun, perusahaan tempat wanita itu bekerja menemukan wanita itu membuka-buka acount facebook miliknya. Ia pun dituduh sebagai pembohong dan dipecat.

Wanita itu membela diri. Ia mengaku mengakses facebook via handphone miliknya di atas tempat tidur.

Ia pun mencurigai perusahannya telah membuat seorang kawan fiktif yang di-add dalam acountnya. Lewat 'kawan' inilah perusahaan bisa tahu aktivitas wanita ini.

Dugaan ini diperkuat karena 'kawan' tersebut mendadak hilang setelah ia dipecat.

Namun perusahaannya tidak mau ambil pusing. Mereka beralasan, siapapun yang cukup sehat mengakses facebook, berarti cukup sehat juga untuk bekerja di depan komputer.




Read More..

Selasa, 07 April 2009

CONFERENCE ON APPLIED LINGUISTICS 2 (CONAPLIN 2) 3-4 August 2009



INDONESIA UNIVERSITY OF EDUCATION
Jl. Dr. Setiabudhi 229, Bandung 40154
Contact: Didi Sukyadi
Fax (022) 2000022
Email: dsukyadi@upi.edu, didisukyadi@live.com

The second Conference on Applied Linguistics (CONAPLIN 2) takes The Role of Information and Communication Technologies in Language Studies, Language Education and Language Use as its theme.

Information and communication technology has affected almost all aspects of life including language studies, language education and language use. The advance of computer technology, for example, has made it possible for us to use a more precise and authentic language, more accurate and cheap language testing, faster translation, and more interesting and varied classroom activities. However, technology has also resulted in languages that we did not even think before, such as chatting, email, SMS and e-books as parts of our paperless culture. To this end, should we make sense and make the best use of language at work in our surrounding, we need to carry out comprehensive studies concerning language, language learning, and technology


IMPORTANT DATES
April 15, 2009: deadline of abstract submission.
June 19, 2009: notification of acceptance
July 23, 2009: deadline of complete paper submission.
July 29, 2009: deadline of participant registration.
August, 3 – 4 2009: conference days.

REGISTRATIONBoth paper presenters and seminar participants should register and pay the registration fee by 17 July 2009. The registration fee is:
1. Paper presenters: Rp. 200.000
2. Participants: (until 17 July 2009): Rp. 250.000,
At the conference: Rp. 300.000
3. S1/S2/S3 students (valid student ID needed): Rp. 150.000
4. SLTP/SMA teachers: Rp 225.000.00
5. Overseas participants: Rp 400.000 (or USD 40)

CONTACT PERSON
1. Aam Aminah (081321104487)
2. Ari Arifin (081320586104)
3. Didi Sukyadi (022 2000022)


METHODS OF PAYMENT
• Money order to: Didi Sukyadi, Balai/Bahasa UPI, Jl. Dr. Setiabudhi 229, Bandung 40154
• Bank transfer (kindly send money to Bank BNI Branch of UPI Bandung: c.o. Didi Sukyadi/Balai Bahasa UPI, no. 0029522899; write "for CONAPLIN 2"; Fax a copy of the bank slip to 022 2000022)

Every participant will receive a seminar kit and lunches.
VENUESJICA Auditorium, Second Floor, FMIPA Faculty, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi 229, Bandung 40154.

LANGUAGE OF THE CONFERENCE
Papers and presentation can be in Bahasa Indonesia or in English.

ACCOMODATION
Participants are recommended to stay at the nearest hotel which is just across the street from the campus or about 10-15 minute walk to the conference venue. The hotels are:
1. Hotel Ponty (from Rp 121.000,- to Rp 660.000,-) phone (022) 2018788, 2011879; Fax 2007744
2. Hotel Setiabudhi Indah (from Rp 260.000,- to 335.000,-) phone (022) 2016719
3. Hotel Setia Indah (from Rp. 65.000,- to Rp.95.000,-) phone (022) 2010144

Participants from Java may come to Bandung by bus, train, or plane. Participants from abroad may fly directly from Kuala Lumpur – Bandung or Surabaya – Bandung

CONAPLIN PATRONS
Advisory Board
1. Prof. Fuad Abdul Hamied, PhD
2. Prof. A. Chaedar Alwasilah, PhD.

Organizing Committee
1. Prof. Dr. Nenden Sri Lengkanawati, MPd.
2. Dr. Didi Sukyadi, MA
3. Kepala dan Sekretaris Balai Bahasa UPI
(ex officio)
CALL FOR PAPERS

THE SECOND INTERNATIONAL CONFERENCE ON APPLIED LINGUISTICS (CONAPLIN 2)

3-4 August 2009

INDONESIA UNIVERSITY OF EDUCATION
Jl. Dr. Setiabudhi 229, Bandung 40154
Contact: Didi Sukyadi
Fax (022) 2000022
Email: dsukyadi@upi.edu, didisukyadi@live.com
REGISTRATION FORM
(Fill in

Based on the description above, the conference will aim:
1) to promote the application of linguistics studies in language teaching and learning
2) to explore the role of information and communication technology in language studies and language education.
3) to promote the use of ICT technology in other areas of language studies.
You are kindly invited to present papers on a relevant topic of your choice on one of the following areas:

1) Language studies
2) Language teaching
3) Computer Assisted Language Learning (CALL) and Self-Access language Learning
4) Corpus linguistics
5) Machine translation, subtitle and dubbing
6) Computer-based language testing
7) Electronic dictionary development
8) Speech recognition

PAPERS
An abstract between 250 to 500 words should be sent to dsukyadi@upi.edu or didisukyadi@live.com as a .doc attachment and a separate page bearing the presenter’s name, degree, institution affiliation, office/mobile phone, and address should accompany the paper. Complete papers of approximately 6000 words (7-12 pages, font size 11, Times New Roman, single spaced, abstract with key words, and references; top and left margin 1.2 inch, bottom and right margin 1 inch) will be published in the conference CDs and be available to conference participants with additional charges.

Paper presentation will be 20 minutes plus 20 minutes for discussion. For presentation a laptop and an LCD viewer will be provided in each conference room and presenters are encouraged to prepare their presentation using Power Point

VENUES
JICA Auditorium, Second Floor, FMIPA Faculty, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi 229, Bandung 40154.

LANGUAGE OF THE CONFERENCE
Papers and presentation can be in Bahasa Indonesia or in English.

ACCOMODATION
Participants are recommended to stay at the nearest hotel which is just across the street from the campus or about 10-15 minute walk to the conference venue. The hotels are:
1. Hotel Ponty (from Rp 121.000,- to Rp 660.000,-) phone (022) 2018788, 2011879; Fax 2007744
2. Hotel Setiabudhi Indah (from Rp 260.000,- to 335.000,-) phone (022) 2016719
3. Hotel Setia Indah (from Rp. 65.000,- to Rp.95.000,-) phone (022) 2010144

Participants from Java may come to Bandung by bus, train, or plane. Participants from abroad may fly directly from Kuala Lumpur – Bandung or Surabaya – Bandung

CONAPLIN PATRONS
Advisory Board
1. Prof. Fuad Abdul Hamied, PhD
2. Prof. A. Chaedar Alwasilah, PhD.

Organizing Committee
1. Prof. Dr. Nenden Sri Lengkanawati, MPd.
2. Dr. Didi Sukyadi, MA
3. Kepala dan Sekretaris Balai Bahasa UPI
(ex officio)

REGISTRATION FORM(Fill in this form and send it to us)
Please print your particulars in BLOCK letters:
Title : ________________________________
Name : ________________________________
Position: Student/lecturer/teacher (circle the one relevant)
Organization institution: ____________________
________________________________________
Mail address:
_______________________________________
_______________________________________
Phone: _________________________________
Fax: ___________________________________
Email: _________________________________

wishes to register as a participant/paper presenter (Circle the one relevant)

Name to appear on the conference certificate:
______________________________________________________________________________

Enclosed is a bank draft/transfer receipt as the proof of the registration fee payment.


Date: ___________________________________




Signature: _______________________________


Read More..

Senin, 06 April 2009

Sejarah Kota Bogor



BOGOR - Kota Bogor mempunyai sejarah yang panjang dalam Pemerintahan,mengingat sejak zaman Kerajaan Pajajaran sesuai dengan bukti-bukti yang ada seperti dari Prasasti Batu Tulis, nama-nama kampung seperti dikenal dengan nama Lawanggintung, Lawang Saketeng, Jerokuta, Baranangsiang dan Leuwi Sipatahunan diyakini bahwa Pakuan sebagai Ibukota Pajajaran terletak di Kota Bogor.


Pakuan sebagai pusat Pemerintahan Pajajaran terkenal pada pemerintahan Prabu Siliwangi (Sri Baginda Maharaja) yang penobatanya tepat pada tanggal 3 Juni 1482, yang selanjutnya hari tersebut dijadikan hari jadi Bogor, karena sejak tahun 1973 telah ditetapkan oleh DPRD Kabupaten dan Kota Bogor sebagai hari jadi Bogor dan selalu diperingati setiap tahunnya sampai sekarang.

Sebagai akibat penyerbuan tentara Banten ke Pakuan Pajajaran catatan mengenai Kota Pakuan tersebut hilang, baru terungkap kembali setelah datangnya rombongan ekspidisi orang-orang Belanda yang dipimpin oleh Scipio dan Riebeck pada tahun 1687, dan mereka meneliti Prasasti Batutulis dan situs-situs lainya yang meyakini bahwa di Bogorlah terletak pusat Pemerintahan Pakuan Pajajaran.

Pada tahun 1745 Gubernur Jendral Hindia Belanda pada waktu itu bernama Baron Van Inhoff membangun Istana Bogor, seiring dengan pembangunan jalan Raya Daendless yang menghubungkan Batavia dengan Bogor, sehingga keadaan Bogor mulai bekembang.

Pada masa pendudukan Inggris yang menjadi Gubernur Jendralnya adalah Thomas Rafless, beliau cukup berjasa dalam mengembangkan Kota Bogor, dimana Istana Bogor direnovasi dan sebagian tanahnya dijadikan Kebun Raya (Botanical Garden), beliau juga memperkejakan seorang Planner yang bernama Carsens yang menata Bogor sebagai tempat peristirahatan yang dikenal dengan Boeitenzorg.

Setelah Pemerintahan kembali kepada Hindia Belanda pada tahun 1903, terbit Undang-undang Desentralisasi yang bertujuan menghapus sistem pemerintahan tradisional diganti dengan sistem administrasi pemerintahan modern sebagai realisasinya dibentuk Staadsgemeente diantaranya adalah:

1. Gemeente Batavia ( S. 1903 No.204 )
2. Gemeente Meester Cornelis ( S. 1905 No.206 )
3. Gemeente Boeitenzorg ( S. 1905 No.208 )
4. Gemeente Bandoeng ( S. 1906 No.121 )
5. Gemeente Cirebon ( S. 1905 No.122 )
6. Gemeente Soekabumi ( S. 1914 No.310 )

(Regeringsalmanak Voor Nederlandsh Indie 1928 : 746-748)

Pembentukan Gemeente tersebut bukan untuk kepentingan penduduk Pribumi tetapi untuk kepentingan orang-orang Belanda dan masyarakat Golongan Eropa dan yang dipersamakan (yang menjadi Burgermeester dari Staatsgemeente Boeitenzorg selalu orang-orang Belanda dan baru tahun 1940 diduduki oleh orang Bumiputra yaitu Mr. Soebroto).

Pada tahun 1922 sebagai akibat dari ketidakpuasan terhadap peran desentralisasiyang ada maka terbentuklah Bestuursher Voorings Ordonantie atau Undang-undang perubahan tata Pemerintahan Negeri Hindia Belanda (Staatsblad 1922 No. 216), sehinga pada tahun 1992 terbentuklah Regentschaps Ordonantie (Ordonantie Kabupaten) yang membuat ketentuan-ketentuan daerah Otonomi Kabupaten (Staatsblad 1925 No. 79).

Propinsi Jawa Barat dibentuk pada tahun 1925 (Staatsblad 1924 No. 378 bij Propince West Java) yang terdiri dari 5 keresidenan, 18 Kabupaten (Regentscape) dan Kotapraja (Staads Gemeente), dimana Boeitenzorg (Bogor) salah satu Staads Gemeente di Propinsi Jawa Barat di bentuk berdasarkan (Staatsblad 1905 No. 208 jo. Staatsblad 1926 No. 368), dengan pripsip Desentralisasi Modern, dimana kedudukan Bugermeester menjadi jelas.

Pada masa pendudukan Jepang kedudukan pemerintahan di Kota Bogor menjadi lemah karena pemerintahan dipusatkan pada tingkat keresidenan yang berkedudukan di Kota Bogor, pada masa ini nama-nama lembaga pemerintahan berubah namanya yaitu: Keresidenan menjadi Syoeoe, Kabupaten/Regenschaps menjadi ken, Kota/Staads Gemeente menjadi Si, Kewedanaan menjadi/Distrik menjadi Gun, Kecamatan/Under Districk menjadi Soe dan desa menjadi Koe.

Pada masa setelah kemerdekaan, yaitu setelah pengakuan kedaulatan RI Pemerintahan di Kota Bogor namanya menjadi Kota Besar Bogor yang dibentuk berdasarakan Udang-undang Nomor 16 Tahun 1950.

Selanjutnya pada tahun 1957 nama pemerintahan berubah menjadi Kota Praja Bogor, sesuai dengan Undang-undang Nomor. 1 Tahun 1957, kemudian dengan Undang-undang Nomor 18 tahun 1965 dan Undang-undang No. 5 Tahun 1974 berubah kembali menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor.

Dengan diberlakukanya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor dirubah menjadi Kota Bogor. [sumber: website pemkot Bogor].


Read More..

Legenda Kebun Raya Bogor



Kebun Raya Bogor pada mulanya merupakan bagian dari 'samida' (hutan buatan atau taman buatan) yang paling tidak telah ada pada pemerintahan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513) dari Kerajaan Sunda, sebagaimana tertulis dalam prasasti Batutulis. Hutan buatan itu ditujukan untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan sebagai tempat memelihara benih benih kayu yang langka. Di samping samida itu dibuat pula samida yang serupa di perbatasan Cianjur dengan Bogor (Hutan Ciung Wanara). Hutan ini kemudian dibiarkan setelah Kerajaan Sunda takluk dari Kesultanan Banten, hingga Gubernur Jenderal van der Capellen membangun rumah peristirahatan di salah satu sudutnya pada pertengahan abad ke-18.

Pada awal 1800-an Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, yang mendiami Istana Bogor dan memiliki minat besar dalam botani, tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik. Dengan bantuan para ahli botani, W. Kent, yang ikut membangun Kew Garden di London, Raffles menyulap halaman istana menjadi taman bergaya Inggris klasik. Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya sekarang.


Monumen Olivia RafflesPada tahun 1814 Olivia Raffles (istri dari Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles) meninggal dunia karena sakit dan dimakamkan di Batavia. Sebagai pengabadian, monumen untuknya didirikan di Kebun Raya Bogor.

Ide pendirian Kebun Raya bermula dari seorang ahli biologi yaitu Abner yang menulis surat kepada Gubernur Jenderal G.A.G.Ph. van der Capellen. Dalam surat itu terungkap keinginannya untuk meminta sebidang tanah yang akan dijadikan kebun tumbuhan yang berguna, tempat pendidikan guru, dan koleksi tumbuhan bagi pengembangan kebun-kebun yang lain.

Prof. Caspar Georg Karl Reinwardt adalah seseorang berkebangsaan Jerman yang berpindah ke Belanda dan menjadi ilmuwan botani dan kimia. Ia lalu diangkat menjadi menteri bidang pertanian, seni, dan ilmu pengetahuan di Jawa dan sekitarnya. Ia tertarik menyelidiki berbagai tanaman yang digunakan untuk pengobatan. Ia memutuskan untuk mengumpulkan semua tanaman ini di sebuah kebun botani di Kota Bogor, yang saat itu disebut Buitenzorg (dari bahasa Belanda yang berarti "tidak perlu khawatir"). Reinwardt juga menjadi perintis di bidang pembuatan herbarium. Ia kemudian dikenal sebagai seorang pendiri Herbarium Bogoriense.

Pada tahun 18 Mei 1817, Gubernur Jenderal Godert Alexander Gerard Philip van der Capellen secara resmi mendirikan Kebun Raya Bogor dengan nama s'Lands Plantentuinte Buitenzorg. Pendiriannya diawali dengan menancapkan ayunan cangkul pertama di bumi Pajajaran sebagai pertanda dibangunnya pembangunan kebun itu, yang pelaksanaannya dipimpin oleh Reinwardt sendiri, dibantu oleh James Hooper dan W. Kent (dari Kebun Botani Kew yang terkenal di Richmond, Inggris).

Sekitar 47 hektar tanah di sekitar Istana Bogor dan bekas samida dijadikan lahan pertama untuk kebun botani. Reinwardt menjadi pengarah pertamanya dari 1817 sampai 1822. Kesempatan ini digunakannya untuk mengumpulkan tanaman dan benih dari bagian lain Nusantara. Dengan segera Bogor menjadi pusat pengembangan pertanian dan hortikultura di Indonesia. Pada masa itu diperkirakan sekitar 900 tanaman hidup ditanam di kebun tersebut.

Pada tahun 1822 Reinwardt kembali ke Belanda dan digantikan oleh Dr. Carl Ludwig Blume yang melakukan inventarisasi tanaman koleksi yang tumbuh di kebun. Ia juga menyusun katalog kebun yang pertama berhasil dicatat sebanyak 912 jenis (spesies) tanaman. Pelaksanaan pembangunan kebun ini pernah terhenti karena kekurangan dana tetapi kemudian dirintis lagi oleh Johannes Elias Teysmann (1831), seorang ahli kebun istana Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch. Dengan dibantu oleh Justus Karl Haßkarl, ia melakukan pengaturan penanaman tanaman koleksi dengan mengelompokkan menurut suku (familia).

Teysmann kemudian digantikan oleh Dr. Rudolph Herman Christiaan Carel Scheffer pada tahun 1867 menjadi direktur, dan dilanjutkan kemudian oleh Prof. Dr. Melchior Treub.

Pendirian Kebun Raya Bogor bisa dikatakan mengawali perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Dari sini lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884), dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894).

Pada tanggal 30 Mei 1868 Kebun Raya Bogor secara resmi terpisah pengurusannya dengan halaman Istana Bogor.

Pada mulanya kebun ini hanya akan digunakan sebagai kebun percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan ke Hindia-Belanda (kini Indonesia). Namun pada perkembangannya juga digunakan sebagai wadah penelitian ilmuwan pada zaman itu (1880 - 1905).

Kebun Raya Bogor selalu mengalami perkembangan yang berarti di bawah kepemimpinan Dr. Carl Ludwig Blume (1822), JE. Teijsmann dan Dr. Hasskarl (jaman Gubernur Jenderal Van den Bosch), J. E. Teijsmann dan Simon Binnendijk, Dr. R.H.C.C. Scheffer (1867), Prof. Dr. Melchior Treub (1881), Dr. Jacob Christiaan Koningsberger (1904), Van den Hornett (1904), dan Prof. Ir. Koestono Setijowirjo (1949), yang merupakan orang Indonesia pertama yang menjabat suatu pimpin lembaga penelitian yang bertaraf internasional.

Pada saat kepemimpinan tokoh-tokoh itu telah dilakukan kegiatan pembuatan katalog mengenai Kebun Raya Bogor, pencatatan lengkap tentang koleksi tumbuh-tumbuhan Cryptogamae, 25 spesies Gymnospermae, 51 spesies Monocotyledonae dan 2200 spesies Dicotyledonae, usaha pengenalan tanaman ekonomi penting di Indonesia, pengumpulan tanam-tanaman yang berguna bagi Indonesia (43 jenis, di antaranya vanili, kelapa sawit, kina, getah perca, tebu, ubi kayu, jagung dari Amerika, kayu besi dari Palembang dan Kalimantan), dan mengembangkan kelembagaan internal di Kebun Raya yaitu:

Herbarium
Museum
Laboratorium Botani
Kebun Percobaan
Laboratorium Kimia
Laboratorium Farmasi
Cabang Kebun Raya di Sibolangit, Deli Serdang dan di Purwodadi, Kabupaten Pasuruan
Perpustakaan Fotografi dan Tata Usaha
Pendirian Kantor Perikanan dan Akademi Biologi (cikal bakal IPB).
Kebun Raya Bogor sepanjang perjalanan sejarahnya mempunyai berbagai nama dan julukan, seperti

s'Lands Plantentuin
Syokubutzuer (zaman Pendudukan Jepang)
Botanical Garden of Buitenzorg
Botanical Garden of Indonesia
Kebun Gede
Kebun Jodoh.



Penanaman Bunga Bangkai
Pada tanggal 19 Desember 1992, ditanamlah bunga bangkai jenis bunga bangkai Amorphophalus titanum Becc. (Araceae atau suku talas-talasan). Bunga ini berasal dari Muara Aimat - Jambi, dengan berat umbi 30 kg.
Pada tanggal 5 Februari 1994, muncul tunas bunga, kemudian pada tanggal 9 Maret 1994 tingginya telah mencapai 1 meter. Lima hari kemudian tinggi tanaman ini bertambah menjadi 1,5 meter. Karena tanaman ini termasuk langka, maka tanaman ini termasuk salah satu tanaman yang dilindungi dan dikembangbiakkan.



Tugu Peringatan Reinwardt

Tugu Peringatan ReinwardtPada 16 Mei 2006, memperingati 189 tahun Kebun Raya Bogor (KRB), Kedutaan Besar Jerman bersama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), meresmikan Tugu Peringatan Reinwardt di dalam kompleks kebun. Monumen sederhana di seberang kolam depan Istana Bogor tersebut diresmikan oleh Kepala LIPI Umar Anggara Jenie dan Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Joachim Broudré-Gröger.

Peringatan ulang tahun ini juga dimeriahkan dengan acara "ASEAN-China Workshop Botanical Garden on Management and Plant Conservation". Selain Cina, kegiatan ini diikuti oleh negara anggota ASEAN seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Laos, Kamboja, Thailand, Myanmar, dan Vietnam. Lokakarya itu bertujuan untuk meningkatkan kerja sama di bidang perkebunan dan konservasi tumbuhan di kawasan ASEAN-Tiongkok.

Puncak acara peringatan ulang tahun ditandai dengan penanaman bibit pohon oleh sepuluh Menteri Lingkungan Hidup ASEAN yang hadir dalam rangka acara "ASEAN Environmental Year" di Indonesia. Acara tersebut merupakan yang ketiga kalinya setelah yang pertama di Brunei Darussalam pada 2000 dan yang kedua di Kamboja pada 2003 [1][2]

Rusak akibat badai
Pada 1 Juni 2006 sekitar pukul 20.00-20.30 WIB, sebanyak 124 pohon di Kebun Raya Bogor yang banyak di antaranya berusia di atas 100 tahun tumbang akibat angin kencang dan badai. Berkaitan dengan itu, kebun raya ditutup untuk umum minimal selama satu pekan guna pembenahan pohon-pohon tumbang tersebut.

Kerusakan yang terjadi di Kebun Raya Bogor (KRB) sangat memprihatinkan. Kerusakan bukan hanya beberapa bidang pagar besi roboh tertimpa pohon, atau belasan pohon tumbang yang terlihat dari jalan raya yang mengitari KRB, tetapi juga kondisi di dalam KRB.

Areal kebun dekat pintu coklat Istana Bogor, yang tidak terlihat dari jalan raya, porak-poranda. Pohon-pohon yang diameternya 50 sentimeter dan tingginya 30-50 meter roboh, rebah malang melintang di tanah dan jalan-jalan di dalam KRB. Di antaranya ada pohon yang diameter pangkalnya sampai satu meter lebih tumbang, tercerabut dengan akar-akarnya.

Kerugian material KRB mencapai miliaran rupiah, sementara kerugian imaterial tidak dapat dihitung karena semua pohon koleksi dan usianya sudah sangat tua [3][4][5]


Korban
Pada 4 Juli 2005 Mediana Nurcahyani yang berumur 8 tahun tewas[6] dan 11 kerabat lainnya luka-luka tertimpa batang randu (kapuk) ketika sedang berpiknik dan makan siang dibawah pohon di dalam Kebun Raya tersebut.

Pembangunan dan pembongkaran landasan helikopter
Pada tanggal 20 November 2006 pemerintah Bogor menyambut kedatangan Presiden Amerika Serikat, George W. Bush, yang akan mendarat menggunakan helikopter dengan membangun landasan helikopter pada daerah serapan air di kebun raya bogor. Landasan ini akhirnya tidak dipakai karena helikopter yang membawa Presiden AS mendarat di tempat lain. Daerah disekitar landasan juga dipasangi CCTV. Kini landasan helikopter ini telah dibongkar karena tidak sesuai dengan lansekap Kebun Raya Bogor.
Read More..

Legenda Danau Toba

September 15, 2007 at 4:09 am (cerita rakyat)

Ini adalah kisah tentang terjadinya Danau Toba. Orang tak akan menyangka, ada kisah sedih dibalik danau yang elok rupawan itu.
Tersebutlah seorang pemuda yatim piatu yang miskin. Ia tinggal seorang diri di bagian Utara Pulau Sumatra yang sangat kering. Ia hidup dengan bertani dan memancing ikan.

Suatu hari, ia memancing dan mendapatkan ikan tangkapan yang aneh. Ikan itu besar dan sangat indah. Warnanya keemasan. Ia lalu melepas pancingnya dan memegangi ikan itu. Tetapi saat tersentuh tangannya, ikan itu berubah menjadi seorang putri yang cantik! Ternyata ia adalah ikan yang sedang dikutuk para dewa karena telah melanggar suatu larangan. Telah disuratkan, jika ia tersentuh tangan, ia akan berubah bentuk menjadi seperti makhluk apa yang menyentuhnya. Karena ia disentuh manusia, maka ia juga berubah menjadi manusia.

Pemuda itu lalu meminang putri ikan itu. Putri ikan itu menganggukan kepalanya tanda bersedia.

“Namun aku punya satu permintaan, kakanda.” katanya.

“Aku bersedia menjadi istri kakanda, asalkan kakanda mau menjaga rahasiaku bahwa aku berasal dari seekor ikan.”

“Baiklah, Adinda. Aku akan menjaga rahasia itu.” kata pemuda itu.

Akhirnya mereka menikah dan dikaruniai seorang bayi laki-laki yang lucu. Namun ketika beranjak besar, si Anak ini selalu merasa lapar. Walapun sudah banyak makan-makanan yang masuk kemulutnya, ia tak pernah merasa kenyang.

Suatu hari, karena begitu laparnya, ia makan semua makanan yang ada di meja, termasuk jatah makan kedua orang tuanya. Sepulang dari ladang, bapaknya yang lapar mendapati meja yang kosong tak ada makanan, marahlah hatinya. Karena lapar dan tak bisa menguasai diri, keluarlah kata-katanya yang kasar.

“Dasar anak keturunan ikan!”

Ia tak menyadari, dengan ucapannya itu, berarti ia sudah membuka rahasia istrinya.

Seketika itu juga, istri dan anaknya hilang dengan gaib. Ia jadi sedih dan sangat menyesal atas perbuatannya. Namun nasi sudah menjadi bubur. Ia tak pernah bisa bertemu kembali dengan istri dan maupun anaknya yang disayanginya itu.

Di tanah bekas pijakan istri dan anaknya itu, tiba-tiba ada mata air menyembur. Airnya makin lama makin besar. Lama-lama menjadi danau. Danau inilah yang kemudian kita kenal sampai sekarang sebagai Danau Toba.
Sumber Referensi :
Dea Rosa, 2007, Seri Mengenal Indonesia - Cerita Rakyat 33 Provinsi dari Aceh sampai Papua, Indonesiatera

Read More..

Legenda Danau Toba



September 15, 2007 at 4:09 am (cerita rakyat)




Ini adalah kisah tentang terjadinya Danau Toba. Orang tak akan menyangka, ada kisah sedih dibalik danau yang elok rupawan itu.

Tersebutlah seorang pemuda yatim piatu yang miskin. Ia tinggal seorang diri di bagian Utara Pulau Sumatra yang sangat kering. Ia hidup dengan bertani dan memancing ikan.

Suatu hari, ia memancing dan mendapatkan ikan tangkapan yang aneh. Ikan itu besar dan sangat indah. Warnanya keemasan. Ia lalu melepas pancingnya dan memegangi ikan itu. Tetapi saat tersentuh tangannya, ikan itu berubah menjadi seorang putri yang cantik! Ternyata ia adalah ikan yang sedang dikutuk para dewa karena telah melanggar suatu larangan. Telah disuratkan, jika ia tersentuh tangan, ia akan berubah bentuk menjadi seperti makhluk apa yang menyentuhnya. Karena ia disentuh manusia, maka ia juga berubah menjadi manusia.

Pemuda itu lalu meminang putri ikan itu. Putri ikan itu menganggukan kepalanya tanda bersedia.

“Namun aku punya satu permintaan, kakanda.” katanya.

“Aku bersedia menjadi istri kakanda, asalkan kakanda mau menjaga rahasiaku bahwa aku berasal dari seekor ikan.”

“Baiklah, Adinda. Aku akan menjaga rahasia itu.” kata pemuda itu.

Akhirnya mereka menikah dan dikaruniai seorang bayi laki-laki yang lucu. Namun ketika beranjak besar, si Anak ini selalu merasa lapar. Walapun sudah banyak makan-makanan yang masuk kemulutnya, ia tak pernah merasa kenyang.

Suatu hari, karena begitu laparnya, ia makan semua makanan yang ada di meja, termasuk jatah makan kedua orang tuanya. Sepulang dari ladang, bapaknya yang lapar mendapati meja yang kosong tak ada makanan, marahlah hatinya. Karena lapar dan tak bisa menguasai diri, keluarlah kata-katanya yang kasar.

“Dasar anak keturunan ikan!”

Ia tak menyadari, dengan ucapannya itu, berarti ia sudah membuka rahasia istrinya.

Seketika itu juga, istri dan anaknya hilang dengan gaib. Ia jadi sedih dan sangat menyesal atas perbuatannya. Namun nasi sudah menjadi bubur. Ia tak pernah bisa bertemu kembali dengan istri dan maupun anaknya yang disayanginya itu.

Di tanah bekas pijakan istri dan anaknya itu, tiba-tiba ada mata air menyembur. Airnya makin lama makin besar. Lama-lama menjadi danau. Danau inilah yang kemudian kita kenal sampai sekarang sebagai Danau Toba.
Sumber Referensi :
Dea Rosa, 2007, Seri Mengenal Indonesia - Cerita Rakyat 33 Provinsi dari Aceh sampai Papua, Indonesiatera

Read More..

TIPS TAKE CARE OF THE COMPUTER

Possible in this time, computer become a[n goods which [is] obliged to be recognized [by] and known especially by many student. (It) is true [do] not [is] obliged to, but we recognize the computer of course will make what we do progressively easy to. Even also more than that, a group of computer which incircuit in network or network applicable to shar the resource of and information.

Question which often mucul [is], how kah of[is way of which can be [done/conducted] [by] tuntuk take care of the computer..? because do not seldom computer which we own that destroy that goodness because incured [by] virus, existence of component in damage CPU computer and or its crash [is] installation which we [do/conduct] [at] computer.
It is better if we know how to to take care of the computer so that before that computer destroy, we have hardly all out to take care of our computer but kalo (it) is true its time have destroy the yam au gimana again, in the following [is] writer wish to allot some tips to take care of the computer….so lets check the it now 1. Cleaning motherboard & periferal lain(hardware) from periodical dirt. To clean [it] earn the kiga use the pocket edition smooth paintbrush and [is]. At least two months once this matter must be done. Open the casingnya beforehand later;then clean the motherboard and periferal of[is other;dissimilar ( LOUVRE, Video Card, Modem, Sound Card, CDR/CDRW/DVRW, TV Tuner) with the smooth comb. At the (time) of computer [is] not used to close the computer ( monitor the, CPU, keyboard / mouse) coveredly so that dirt [do] not easy to come into the computer 2. Uninstall or throw away the program which of no use. space Harddisk which is too much confiscated will slow down the process read / write harddisk so that its work load will be more heavily so that harddisk will quickly destroy. Usually will

HALTED. CROSSING PARAGRAPH LIMITATION.

Read More..

Kamis, 02 April 2009

Daftar Distro Di Bandung


Neps
18th Park Jl. Riau 18 Bandung
Information : (+62-22) 70653323
Office : (+62-22) 7100034

Metamorf
Jl. Riau 106 Bandung
Information : (+62-22) 70718695
Office : (+62-22) 4236880

Feeble
Komp. Komp. Ujung Berung Indah 10 Bandung
Phone : (+62-22) 7807164

Suantex
Jl. Dulatip 68B Bandung
Information : (+62-22) 70720370
Office : (+62-22) 4209594

Screamous
Jl. Trunojoyo 23 Bandung
Information : (+62-22) 91124948

Evil Army
Jl. Sultan Agung 5
Information : (+62-22) 4265106

Mugabe
Jl. Jatiwangi Raya 11 Antapani Bandung




Marrmello
Jl. Buah Batu 62 Bandung
Information : (+62-22) 70372226

Romantic Silver
Jl. Trunojoyo 23 Bandung
Information : (+62-22) 4221124

Rawks
Jl. Banda 23 Bandung

Mozie Framework
Jl. Bola Keranjang 8 Arcamanik Bandung

Diery
Jl. Trunojoyo 23 Bandung

Flames & The Love Conspiracy Inc.
Jl. Cidurian Utara 203 Bandung

Silverside_686
Jl. Pasir Suci Barat 16 Ciwastra Buah Batu Bandung

Terrgee
Jl. Sari Asih II/2 Bandung

Invictus
Jl. Pager Gunung 13 Bandung

Dobujack Invasion
Jl. Plered 2/19 Antapani Bandung

Caboo
Jl. Sultan Agung 3 Bandung

Sins
Jl. Merak 4 Bandung

Monster Industries
Jl. Bukit Dago Selatan 11 Bandung

Dloops
Jl. Geusanulum 1 Sultan Agung Bandung

Wake Clothes
Jl. Sunda 93A Bandung

Flashjack
Jl. Sukarajin II Gg. Sastrodiharjo VI 1 Bandung

Kenari Fabrics Outlet
Jl. Kenari 14 Bandung

NLS
Jl. Trunojoyo 8 Bandung

Boardmaker
Jl. Merdeka 68 Bandung

Frblt
Cihampelas Walk, Young Street SG-28 Bandung

ThunderStar
Jl. Permata Kopo A62 Bandung

Eatshop
Jl. Buah Batu 159 Bandung

Ouval Research
Jl. Buah Batu No.64 Bandung
Information : (+62-22) 7306697

Black Jack
Jl. Trunojoyo 19 Bandung

Horny
Jl. Cibeunying Kolot 84 Cigadung Selatan Bandung

Flashy
Jl. Dipatiukur 1 Bandung

Blankwear
Jl. Trunojoyo 23 Bandung

Airplane System
Jl. Aceh 44 Bandung
Information : (+62-22) 4210092

347
Jl. Trunojoyo 4 Bandung

Post Clothing Co.
Jl. Dipatiukur 43 Bandung
Black ID
Jl. Belitung 3 Bandung

Brand Rvltn
Jl. Pelindung Hewan 15 Lt. III Bandung

Oro
Jl. Trunojoyo 23 Bandung
Jail Body Inside
Jl. Batununggal Indah Raya I/10 Bandung

Anti Beauty
Jl. Trunojoyo 6 Bandung

Little Sweet
Jl. Dr. Setiabudi 135 Bandung


Read More..