Rabu, 05 Agustus 2009

Market Flash eTrading

eTrading Securities - detikFinance

Jakarta - Bursa Asia bergerak mix, dengan saham komoditas yang dipimpin oleh BHP Billiton dan Mitsui & Co. yang menopang penguatan bursa Australia dan Jepang. Namun bursa Korea Selatan dan Selandia Baru melemah menyusul pelemahan Wall Street. Nikkei 225 (+0.6%) 10,310.35, Topix 1000 Index (+0.5%) 953.98. KOSPI INDEX (+0.36%) 1,565.12. S&P/ASX 200 INDEX (+1.12%) 4,312.30. Straits Times (+0.49%) 2,619.70.


Guru Says: If everybody is looking at something or if everybody is investing in something, you know as well as I do, it is not cheap." Jim Rogers.

Dow Jones: Bursa US melemah, menyeret Standard & Poor’s 500 Index melemah dari penguatan 9 bulan tertinggi, setelah dilaporkan data tingkat pengangguran dan industri jasa yang lebih buruk dari estimasi. Tresuri dan dolar juga ikut melemah. Procter & Gamble Co. (-2.8%) setelah laba menurun dalam penurunan dalam penjualan akibat tingginya harga produk perawatan kulit dan deterjen. Electronic Arts Inc. (-6.8%) setelah mencetak laporan keuangan kuartalan yang merosot.

Pelemahan pada bursa US dibatasi oleh saham finansial yang bergerak rally setelah pengasuransi KPR, Radian Group Inc. mencetak laporan keuangan yang lebih baik dari estimasi dan produsen komoditas juga menguat seiring aluminium dan tembaga menguat hingga level tertinggi pada 9 bulan terakhir. S&P 500 melemah untuk pertama kalinya dalam 5 hari terakhir, (-0.3%) 1,002.72 pada 4:07 p.m. di New York. Dow Jones Industrial Average -39.22 pts (-0.4%) 9,280.97.

Commodity: Harga minyak melemah dari penguatan selama 7 pekan terakhir setelah ekuitas melemah dan pemerintah melaporkan peningkatan persediaan minyak di AS. Harga minyak untuk pengiriman bulan September (-0.5%) $71.60/barel di NYMEX pada 10 a.m. waktu Sydney. Kemarin, harga minyak (+0.8%) $71.97, tertinggi sejak 12 Juni. Gold (-0.01%) $966.2/oz, Nickel (+5.3%) $19.795/ton, Tin (+3.1%) $14.950/ton, CPO (+1.1%) 2.346 RMY.

Economic & Industrial News

Mining: Berau Coal Peroleh Kontrak dari China

PT Berau Coal meraih kontrak pembelian batu bara dari dua perusahaan China sebanyak 700.000 ton. Hal tersebut mendukung target penjualan FY09 sebanyak 14,2 juta ton. Kabarnya, Huaneng Power International, perusahaan publik produsen listrik terbesar China menjadi pembelinya.

China: Bursa Baru Izinkan Perusahaan Asing Listing di China

Bursa Efek Shanghai akan meluncurkan bursa internasional pada tahun depan untuk mengizinkan perusahaan asing termasuk Indonesia yang berbasis perusahaan untuk menjual saham di China untuk pertama kalinya. Rencana tersebut sebagai bagian dari rencana jangka panjang Shanghai untuk menjadi roda keuangan di 2020.

Corporate News

ELTY: Jajaki Pinjaman Talangan Rp500 M

ELTY akan menjajaki bridging loan (pinjaman talangan) sebesar Rp500 miliar kepada Avenue Capital selaku pemegang saham guna mendanai proyeknya seiring batalnya menerbitkan obligasi konversi. Selain itu, perseroan juga berencana menerbitkan obligasi Rp1 triliun pada 1Q-2010 guna refinancing proyek jalan tol perseroan.

DGIK: Bidik Proyek di 3 Negara US$300 Jt

DGIK tengah mematangkan rencana tiga proyek infrastruktur di Aljazair, Arab Saudi, dan Libia senilai US$300 juta. Tahap pertama, perseroan menjajaki proyek konstruksi di Arab Saudi US$100 juta dan optimis akan memenangkannya. Selanjutnya, perseroan akan membangun pabrik beton di Timur Tengah serta proyek konstruksi di Aljazair senilai US$100 juta.

BUMI: Jaminkan 5,6% Saham, Harga Obligasi Konversi Rp 3.366,9

BUMI menetapkan harga obligasi konversi senilai US$ 375 juta sebesar Rp 3.366,9046 per saham dengan harga referensi Rp 2.589,9266. Oleh karena itu perseroan wajib menjaminkan 1,1 miliar saham (5,6%), karena perseroan menjamin penuh obligasi yang diterbitkan anak usahanya, Enercoal. Namun, perseroan menyatakan tidak mengalokasikan saham simpanan (treasury) atau saham baru terkait penerbitan obligasi tersebut.

RINA: Jajaki Rights Issue Hingga Rp100 M

RINA menjajaki rights issue sebesar Rp50-100 miliar yang ditargetkan terealisasi pada 2Q-2010. Perolehan dana untuk membuka cabang baru di dalam dan luar negeri. Selanjutnya, perseroan akan mermabhan bisnis baru berupa pemasangan anjungan tunai mandiri (ATM) mulai Okto10.

BBRI: Akuisisi, Sipakan Rp500 M

BBRI menyiapakan dana sebesar Rp500 miliar untuk mengakuisisi bank umum guna mendukung ekspansi di UMKM. Saat ini perseroan tengah mengkaji sejumlah bank yang memliki kemiripan dengan perseroan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar