Rabu, 05 Agustus 2009

Mbah Surip di Mata Warga Jakarta

Didi Syafirdi - detikNews



Jakarta - Urip Arianto atau lebih dikenal dengan Mbah Surip memang telah pergi untuk selama-lamanya. Namun karya-karya seniman berambut gimbal ini tidak akan dilupakan. Masyarakat akan selalu mengingat Mbah Surip sebagai seniman yang tampil apa adanya dan penuh kesederhanaan.

Banyak yang tidak menyangka pelantun lagu 'Tak Gendong' ini meninggal, ketika sedang berada dipuncak ketenarannya. Seniman asal Mojekerto, Jawa Timur ini diduga meninggal karena serangan jantung akibat kebiasaannya mengkonsumsi kopi dan rokok secara berlebihan.

Mbah Surip memang sudah berhasil mengangkat derajat hidupnya berangkat dari seniman jalanan yang hidup menggelandang, sampai akhirnya menjadi seniman terkenal dengan penghasilan milyaran rupiah.

Masyarakat tentu tidak akan lupa dengan seniman yang mengaku memiliki gelar S2 ini. Kepergiannya cukup menarik simpati masyarakat dari berbagai kalangan. "Sedih juga ketika mendengar Mbah Surip meninggal," ujar Mastur pedagang mie instan ketika ditemui detikcom di Jl Raya Petogogan, Jakarta Selatan, Rabu (5/9/2009).

Hal senada juga diungkapkan Syahrial, seorang mahasiswa Kampus Inter Study. Menurutnya sosok Mbah Surip memang seniman yang luar biasa. Lagu-lagu ciptaannya sangat sederhana, mudah diingat. "Sama dengan kepribadian almarhun yang tampil sederhana," kenang Syahrial.

Ketenaran Mbah Surip memang sudah menyihir hampir seluruh lapisan masyarakat tua, muda, anak-anak laki-laki, bahkan perempuan. Melisa misalnya, karyawan salah satu perusahaan advertasing mengaku kagum dengan kepribadian Mbah Surip.

"Meskipun berpenampilan aneh tapi almarhum sangat sederhana," katanya.

"Harusnya seniman seperti dia diberi penghargaan," usulnya.

Mbah Surip memang telah menghadap kepada penciptanya. Tidak ada lagi tawa khas "ha ha ha, i love you full" yang biasa keluar dari mulut bapak beranak tiga ini. Kita hanya bisa mengenang prestasi yang sudah ditorehkan seniman nyentrik ini pada dunia musik tanah air. Selamat jalan Mbah, semoga damai di sisi-Nya.

(did/anw)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar