Rabu, 18 Maret 2009

Welcome To Bandung euy......



Bandung , also Bandoeng, one of the largest cities in Indonesia and the capital of West Java Province. Bandung is situated in the uplands of western Java at an elevation of 715 m (2,350 ft) in a scenic region dominated by high volcanoes. The city is a major industrial center, producing textiles, dyes, chemicals, aircraft, machinery, and quinine. It is also an important center for education and research, with facilities such as the Bandung Institute of Technology (1920), Pajajaran State University (1957), Parahyangan Catholic University (1955), the Pasteur Institute, and the National Research Institute. Bandung is the cultural capital of the Sundanese people and is noted for its Angklung bamboo orchestra and its tradition of classical Sundanese theater, dance, and gamelan music.


Bandung 's cool upland climate was a major factor in the establishment of the city by the Dutch in 1810. Originally a garrison town, Bandung grew rapidly in importance after a railway line reached the city in 1884. The city served for a time as headquarters of the colonial government of the Netherlands East Indies. Several fine examples of Dutch colonial architecture survive in Bandung today.

The city attracted worldwide attention in April 1955 when it hosted the Bandung Conference, which was attended by representatives of 29 Asian and African countries. Attendees resolved to strengthen cultural and economic ties between member nations and to unite in opposition to colonialism.

Once known as the Paris of the East because of its attractive design and vibrant cultural life.

Bandung Overview
Kota Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota ini pada zaman dahulu dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa Belanda) atau “Paris dari Jawa”. Karena terletak di dataran tinggi, Bandung dikenal sebagai tempat yang berhawa sejuk. Hal ini menjadikan Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata.

Bandung terletak pada koordinat 107° BT and 6° 55’ LS. Luas Kota Bandung adalah 16.767 hektare. Kota ini secara geografis terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat, dengan demikian, sebagai ibu kota provinsi, Bandung mempunyai nilai strategis terhadap daerah-daerah di sekitarnya. Kota Bandung terletak pada ketinggian ±768 m di atas permukaan laut rata-rata (mean sea level), dengan di daerah utara pada umumnya lebih tinggi daripada di bagian selatan. Ketinggian di sebelah utara adalah ±1050 msl, sedangkan di bagian selatan adalah ±675 msl. Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga Bandung merupakan suatu cekungan (Bandung Basin).


Model 3 dimensi citra satelit cekungan Bandung.

Letak Bandung yang geografis menjadikannya kota besar di daerah pegunungan yang nyaman, berhawa sejuk, lengkap dengan panorama alam yang indah berkat dataran tinggi dan gunung-gunung di sekelilingnya. Di daerah pegunungan di sekitar Bandung terhampar permadani hijau perkebunan teh yang menutupi hampir setiap kaki gunung. Keindahan kota, iklimnya, kecantikan dan keramahtamahan mojang-mojang priangan, juga kreatifitas penduduknya yang tinggi, menjadikan Bandung mempunyai citra dan tradisi tersendiri. Karena itu, tak salah jika Berhiber alias Bersih, Hijau, Berbunga menjadi slogan penataan kota yang di jaman kolonial Belanda pernah dijuluki Mooi Bandung (Bandung Indah) ini.

Julukan lain yang muncul pada 1920-an dan tak kalah tenar adalah Parisj van Java yang berarti Parisnya Jawa, lantaran memang Bandung disebut-sebut sebagai Eropanya daerah tropis. Sedang dibanding daerah di Amerika, Bandung adalah kembarannya Miami, karena layaknya di Miami, di Bandung juga berdiri banyak bangunan tahun 1920-an yang berarsitektur deco, salah satunya adalah Hotel Savoy Homann.

Perkembangan kota Bandung makin lama makin pesat dan meluas. Sebelumnya Bandung telah memborong 5 fungsi kota, yakni sebagai kota pemerintahan, perdagangan, industri, kebudayaan, pariwisata. Seiring perkembangannya, Bandung kini tengah mengembangkan diri menjadi kota jasa. Saat ini terdapat 140 hotel berbintang lima, 137 hotel melati dan 17 penginapan remaja yang ikut menunjang industri pariwisata Kota Kembang ini.

Untuk urusan pariwisata, Bandung memang belum bisa menandingi Yogyakarta, apalagi Bali. Namun banyak jenis wisata unik dan menarik yang ditawarkan, mulai dari wisata jajanan dan wisata belanja yang paling menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, sampai wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah, bahkan wisata loak. Pokoknya, ada seabrek yang bisa diubek-ubek di kota ini. Yang dibutuhkan hanya cukup uang, dan yang penting: cukup jeli.

Sebelah Timur.

Bandung sebelah timur berbatasan langsung dengan kabupaten Sumedang, tepatnya Jatinangor. Di daerah ini terdapat pusat pendidikan, dimana terdapat beberapa kampus besar seperti universitas Padjajaran (UNPAD), sekolah tinggi pemerintahan dalam negri (STPDN), UNWIM, IKOPIN, Dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar